Daisypath Anniversary tickers

Wednesday, May 31, 2006

Cinta

Cinta ... kenapa mudah sekali orang bilang cinta. Apakah mereka benar - benar memahami apa itu yg dinamakan cinta ? Menginginkan seseorang atas nama cinta dengan mengorbankan sekian banyak orang disekelilingnya yang benar - benar mencintainya, apa itu yang dinamakan cinta ? Keinginan memuaskan nafsu syahwat dengan mengorbankan Sang Pemilik Cinta yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat-Nya, apa itu yang dinamakan cinta ? Menempatkan cinta untuk seseorang di atas cinta kepada Nya, dan melupakan bahwa akan datang hari pembalasan dari Nya, apa itu yang dinamakan cinta ? Membingkai cinta dengan mengatasnamakan cinta kepada Nya padahal pada saat yang sama tengah menginjak injak syari'at Nya, apa itu yang dinamakan cinta ?

Kenapa banyak sekali orang yang rela mengorbankan banyak hal untuk memuaskan nafsu sesaat yang dinamakan cinta. Apakah mereka benar - benar menyadari akan segala konsekuensi nya ?

Tiba - tiba saya merasa sangat muak dengan kata "cinta" ...

Monday, May 29, 2006

Yang Tertahan Darimu

Sesungguhnya, jika Allah menahanmu dari mendapatkan sesuatu, itu bukanlah karena Dia bakhil, khawatir kehilangan perbendaharaan-Nya, atau menyembunyikan hak mu. Akan tetapi itu adalah karena Dia ingin kamu kembali kepada-Nya. Dia ingin memuliakan mu dengan tunduk pasrah kepada-Nya, menjadikanmu kaya dengan faqir kepada-Nya, memaksamu untuk bersimpuh di hadapan-Nya, menjadikanmu dapat merasakan manisnya ketundukan dan kefakiran kepada-Nya setelah merasakan pahitnya terhalang dari sesuatu.
Supaya kamu memakai perhiasan 'ubudiyah (ibadah), menempatkanmu di kedudukan yang tertinggi setelah kedudukanmu dicopot, supaya kamu dapat menyaksikan hikmah-Nya dalah qudrah (ketetapan)Nya, merasakan rahmat Nya dalam keperkasaan Nya, merasakan kebaikan dan kelembutan Nya dalam paksaan Nya, dan bahwa sebenarnya tidak memberinya adalah pemberian, pencopotan dari Nya adalah penguasaan, hukuman dari Nya adalah pengajaran, ujian dari Nya adalah pemberian dan kecintaan, dikuasakannya musuh - musuh mu atasmu adalah yang akan menggiringmu kepada Nya.
Dikutip dari buku : Penawar Lelah Pengemban Da'wah, Dr. Abdullah Azzam
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Biarkan saja air mata kita menetes untuk setiap rasa sedih atau kecewa atas harapan - harapan kita yang belum terkabul dan atas semua yang tertahan dari kita. Tapi pada saat yang sama, kembalilah mendekat pada Nya, menengadahkan tangan dan mengharap rahmat Nya, dan melantunkan do'a semoga Allah memberikan yang terbaik dan menguatkan kesabaran hati - hati kita.

Tuesday, May 23, 2006

Jadi Satu

Rasanya banyak sekali yang ingin dituangkan di sini. Semua keluh kesah, kemarahan, kesedihan, hikmah dan pelajaran, dan banyak lagi ....

Tapi sulit sekali mengontrol emosi. Rasanya sulit sekali untuk menulis tanpa menghakimi. Rasanya sulit sekali untuk menulis tanpa meneteskan air mata. Sulit sekali untuk terus menerus mengingatkan diri ini, bahwa Allah pasti punya rencana terbaik dibalik semua ini. Bahwa semua ini akan membawa hikmah dan kesabaran yang ditempa akan berbuah manis. Sulit sekali ... Semua kemarahan, kesedihan, kegelisahan, bercampur aduk jadi satu ...

Saturday, May 20, 2006

do'a kami ...

Allahu Rabbi ..
Aku bersimpuh di hadapan Mu
Dengan segala kerendahan
Dengan segala kelemahanku
Memohon kepadaMu, mudahkanlah urusan - urusan kami

Allahu Rabbi ...
Tidak ada keraguan dalam hati kami
Akan kuasa, kasih sayang dan rahmatMu
Karena itu kami berdo’a
Bukakanlah pintu kemudahan untuk kami.

Allahu Rabbi ...
Engkau lah yang Maha Mengetahui
Jika ini baik bagi kami, maka bukakanlah pintu kemudahan
Jika ini buruk bagi kami, maka jauhkanlah ia dari kami
Dan jangan biarkan kami bersedih karenanya.

Allahu Rabbi ...
Aku pun memohon kepadaMu
Jangan pernah tinggalkan Kami,
Karena tidak ada lagi yg kami miliki
Jika kami tidak memiliki Mu

Sunday, May 14, 2006

Tetaplah Tersenyum, Palestina ...


Tulisan ini diambil dari sini


Suara tangis bayi melengking dari sebuah kamar, dekapan hangat dada sang ibu tak mampu membuatnya nyaman. Semakin keras tangis itu terdengar, seiring runtuhnya dinding ruang tamu rumah tak berpagar itu. Keras, begitu keras tangis itu terdengar mengalahkan dentuman mortir yang terus menerus menderu jalur terpanas di Timur Tengah itu. Sebuah rumah, tak lagi layak berpredikat rumah. Seluruh kaca hancur, dinding pun runtuh, pintu tak lagi berdaun, jendela pun tak lagi membingkai.
Namun suara itu masih saja terdengar, tangis bayi yang didekap ibunya seolah mengikuti irama desingan peluru serdadu Israel yang terus memberondong rumah-rumah tak bersenjata. Yang dicari adalah para pejuang, yang diberondong justru anak-anak dan wanita. Betapa pengecutnya mereka. Yang diincar adalah para pelembar batu, namun yang terbidik adalah mereka yang tak bersenjata. Sungguh tak bernyali para serdadu itu.
Tangis anak itu, kini tak hanya terdengar dari balik kamar yang sebagian rumahnya sudah hancur itu. Di seberang rumah yang jauh lebih hancur, suara tangis lainnya pun terdengar. Di sudut kiri beberapa blok dari rumah yang lebih hancur itu, tangis lainnya tak kalah kuatnya. Jauh dari rumah-rumah yang hancur oleh bombardir mortir dan peluru pasukan Israel itu, ribuan tangis pun terdengar. Kali ini beragam, tak hanya bayi-bayi, bahkan anak-anak dan tangis wanita pun membelah awan kelabu negeri Palestina.
Hari ini, satu persatu tangis itu mereda. Bukan karena peluru dan mortir Israel berhenti, tak juga lantaran serdadu-serdadu kejam itu tak lagi mengarahkan moncong senjatanya ke rumah-rumah mereka. Bayi-bayi Palestina penerus negeri suci itu kehabisan air mata, tak lagi bertenaga untuk sekadar menangis. Seluruh energi yang dipunya telah habis, seiring dengan habisnya persediaan makanan di rumah itu. Amerika dan Eropa mengembargo negeri para pejuang itu, sehingga tak sedikit pun bantuan makanan dan keuangan bisa masuk ke Palestina. Satu persatu, tangis mereda, satu persatu bocah-bocah kecil tak berdosa itu menggelepar tak berenergi. Satu persatu mereka menyusul Ayah, Paman, Saudara dan Abang-Abang mereka yang bertarung berbekal batu di tangan melawan senjatan mesin. Satu per satu, mereka pun pergi...
Esok, boleh jadi tangis-tangis itu semakin tak terdengar... Lusa, mungkin tlah hilang...
Tak tergerakkah hati ini menyaksikan episode kelam sebuah bangsa yang kini berada di ujung kehancuran? Masihkah kita berdiam diri tatkala menonton tayangan menyedihkan ini di layar kaca? Sebuah negeri plihan Allah terancam musnah tanpa kita bisa berbuat apa pun, bahkan sekadar melantunkan sebait doa untuk mereka.
Semestinya kita tak diam, seharusnya kita bergerak. Tangan-tangan kita masih mampu berbuat, semampu dan sekuat yang kita bisa. Mungkin kita takkan ikut berperang di negeri itu, tak turut memasang dada untuk menjadi sasaran tembak tentara Israel, tak serta menjadi tameng hidup roket yang meluncur deras ke arah pemukiman muslim. Dengan harta yang kita punya, dengan doa yang terus menerus kita pinta kepada Allah. Agar mereka, saudara-saudara kita di Palestina tetap tersenyum.
Mari bantu Palestina, dan sampaikanlah kalimat ini untuk mereka, "Tetaplah tersenyum Palestina, karena kami membantumu" (Bayu Gawtama)
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam saling mencintai, menyayangi dan bertolong-tolongan di kalangan mereka, umpama satu tubuh, apabila sakit satu anggota tubuhnya akan terasa pula anggota yang lain sehingga tidak dapat tidur malam dan demam” HR. Bukhari dan Muslim
Kerjasama Eramuslim dan Aksi Cepat TanggapRekening :
BSM Warung Buncit No. 0030124084 a.n. Eramuslim - ACT
BCA Megamall Ciputat No. 6760303028 a.n. Aksi Cepat Tanggap - Eramuslim

Thursday, May 11, 2006

another side of me


It’s just a simple personality test which is depend on our answer to some questions. It could be right, but it also could be wrong. It can help you to discover your own personality, but it can also give you a misleading information. Because if you’re not sure about the answers to the question presented on the test, you might be analyzed to have a completely different personality than your own. But if you answer all the question carefully, and think carefully before answering them, the test can help you to discover a few things about yourself.
And for me, there are some analysis which, I think, are right on the test, and those things help me to get to know about myself. But there are also few things that I disagree. But still, they are helpful for me, so that I can be aware of some symptoms on my personality. I have take the test twice, and the result came out to be the same.

Monday, May 08, 2006

kemenangan sejati

Ketika kau masih bertemu pagi
Dan kau putuskan untuk berdiri,
Berjuang dengan hati
Di Jalan Illahi

Maka saat itu,
Kau telah mengakhiri hari
Dengan satu lagi kemenangan sejati

Tuesday, May 02, 2006

Kacamata Iman

Mungkin kita bisa stress, membayangkan bagaimana kondisi ummat Islam persis seperti yang pernah Rasulullah gambarkan, bagai buih di lautan. Banyak tapi tidak bermakna, atau tidak memiliki kekuatan sama sekali. Atau seperti hidangan di meja, diperbutkan ke sana kemari. Mungkin kita bisa stress, membaca berita - berita tentang bagaimana rapihnya musuh - musuh Islam berusaha untuk menghancurkan ummat Islam. Bagaimana Amerika menyusun dengan rapih strategi untuk menyerang ummat Islam dengan isu terorisme. Isu terorisme yang memberikan legitimasi untuknya dalam membangun basis pertahanan seluas 80 kali lapangan sepakbola di Irak. Isu terorisme yang memberikan legitimasi untuknya dalam menangkapi para ulama - ulama dan memberantas gerakan Islam di seluruh antero bumi.

Memahami itu semua tanpa diimbangi dengan keyakinan kepada Allah pasti akan membuat kita stress, putus asa dan pesisimis. Atau mungkin juga akan membuat kita menjadi apatis. Tidak peduli dengan apapun yang akan menimpa ummat Islam, yang penting kita selamat, yang penting kita hidup tenang dan senang.

Tapi jika kita memandang semua permasalahan yang dihadapi oleh ummat Islam dengan kacamata iman, maka akan lain ceritanya ...