Daisypath Anniversary tickers

Tuesday, May 22, 2007

stronger [2]

Sesungguhnya, bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya, bersama kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S 94; 5 dan 6)

Janji Allah itu pasti, Dia tidak akan pernah ingkar, dan tidak akan pernah dzhalim terhadap hambanya. Ketika Allah menjanjikan bahwa bersama kesulitan sesungguhnya ada kemudahan, maka itu pula lah yang terjadi pada diri saya saat ini.

Ada dua tafsir yang disampaikan oleh para mufasir mengenai kedua ayat tersebut. Yang pertama menyatakan bahwa setelah kesulitan, dan ujian yang Allah timpakan kepada hambanya, Allah telah menyiapkan kemudahan – kemudahan dan kesenangan – kesenangan sebagai balasan bagi orang – orang yang bersabar. Tafsir yang kedua menyatakan bahwa bersama kesulitan itu lah hadir pula kemudahan pada saat yang bersamaan. Kemudahan bisa datang dalam bentuk jalan keluar dari arah yang tidak disangka – sangka, atau bisa pula dalam bentuk kekuatan spiritual untuk menjalani kesulitan sehingga terasa lebih ringan daripada yang dibayangkan.

Apapun tafsirannya, yang jelas, janji Allah itu pasti. Saat ketika saya merasa masalah yang dihadapi begitu berat, dan sulit sekali ditangani, saat ketika dada terasa begitu sempit dan tidak ada ruang lagi untuk sebuah harapan, maka pada saat yang sama pertolongan Allah itu datang.

Pertolongan itu datang dalam wujud orang – orang yang dengan setia mendampingi, memotivasi dan menguatkan kesabaran. Pertolongan itu datang dalam wujud orang – orang yang memiliki begitu banyak cinta sehingga saya merasa kesedihan itu menjadi tidak ada artinya.

Masalah yang saya hadapi saat ini memang belum berakhir sampai disini. Tapi saya yakin, insya Allah saya mampu melalui nya. Dengan dukungan luar biasa dari orang – orang tercinta, dan janji pasti dari Allah bahwa ada kemudahan yang datang bersamanya. Dan saya juga merasa yakin, insya Allah hikmah dibalik semua ini akan membuat saya lebih dewasa, lebih tangguh dan .. stronger...

Seperti yang pernah diucapkan oleh Rasulullah, uswatun hasanah: ’Air mata boleh mengalir, hati boleh bersedih, tapi lisan hanya boleh mengucapkan apa yang Allah ridhai.’ Kalau lisan saja hanya boleh mengucapkan apa yang Allah ridhai, apalagi perbuatan ...

Along with every hardship is relief


[بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ ]
In the Name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful.
[أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ - وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ - الَّذِى أَنقَضَ ظَهْرَكَ - وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ - فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً - إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً - فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ - وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ ]
(1. Have We not opened your chest for you) (2. And removed from you your burden.) (3. Which weighed down your back) (4. And have We not raised high your fame) (5. Verily, along with every hardship is relief,) (6. Verily, along with every hardship is relief.) (7. So when you have finished, devote yourself to Allah's worship.) (8. And to your Lord turn intentions and hopes.)

Monday, May 21, 2007

stronger

Habis berkunjung ke blog sebelah, dan menemukan “word of wisdom” yang sangat menyentuh.

“At most times, women are proven stronger than men”.

Saya setuju sekali dengan pernyataan tersebut di atas. Dalam banyak hal, wanita terbukti lebih kuat dibandingkan pria. Itu lah alasan mengapa Allah menakdirkan bahwa wanita harus melalui begitu banyak ”rasa sakit” dalam kehidupannya. Namun, pertanyaan berikutnya adalah ...

If women are proven stronger than men, then why women tend to cry a whole lot more than men?

Sebenarnya, fakta bahwa wanita relatif lebih tegar dibandingkan dengan pria tidak bertolak belakang dengan kenyataaan bahwa wanita jauh lebih banyak menangis dibandingkan dengan pria.

Secara teoritis, mungkin sulit dimengerti oleh para pria mengapa wanita mudah sekali meneteskan air mata. Menangis untuk sebagian pria, apalagi untuk hal – hal yang mereka anggap sepele, merupakan ciri kelemahan dan ekspresi kekalahan. Tapi untuk para wanita menangis adalah cara yang paling mudah, dan paling ‘aman’ untuk mengekspresikan emosi.

Dan tidak hanya itu, menangis juga somehow menjadi sumber kekuatan tersendiri untuk seorang wanita. Dengan mengeluarkan seluruh emosi melalui air mata, tercipta sebuah ruangan tersendiri dalam hati yang berisi kekuatan dan motivasi. Seolah ada energi baru untuk kemudian bergerak dan menghadapai kondisi yang ada di depan mata. Menangis seolah membuat wanita merasa lebih kuat dari sebelumnya.

Saya tidak tahu apakah memang benar – benar ada penelitian atau pembuktian secara ilmiah dari teori diatas. Yang jelas, itulah yang saya dan wanita – wanita terdekat disekitar saya rasakan. Walaupun tentu saja, pesan penting bagi para wanita, tidak perlu berlebihan juga dalam mengekspos air mata.
untuk semua orang2 tercinta, thank you so much for making me felt stronger ...

Tuesday, May 15, 2007

numpang

begitu banyak hal yang berseliweran di kepala. tapi sulit untuk dituliskan ...
hhmmmh....

numpang teriak aja deh,

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh .......

:-D

Thursday, May 03, 2007

Seluas Samudra

Semua orang yang membaca postingan di sini pasti pernah mendengar atau membaca tentang kisah seorang kakek, cucunya, air dan garam. Itu looh.. kisah yang intinya bahwa garam dalam jumlah yang sama akan terasa lebih asin jika dicampur dengan air satu gelas dibandingkan dengan jika dicampur dengan air di lautan.
Terlepas dari ada atau tidaknya kejadian dalam cerita itu, hikmah yang termuat dalam cerita tersebut dijamin 100% benar. Memang ketika Allah menguji kita dengan sedikit kesempitan atau kesulitan, dan hati kita sedang sempit, kita merasa menjadi orang yang paling malang di dunia.
Ketika Allah menguji kita dengan rezeki yang tertahan, dan pikiran kita sedang tidak jernih, kita mulai berpikir dan mempertanyakan hal - hal yang tidak pantas. Seperti apakah Allah benar - benar adil? Kenapa saya begini dan dia begitu? Kenapa saya tidak begini? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang menuntun kita untuk berburuk sangka kepada Allah. Padahal semua orang tahu bahwa Allah sudah menjamin rezeki setiap mahluk yang ada di bumi ini. Allah sudah membuat rencana yang sempurna mengenai kapan, berapa banyak dan darimana rezeki itu sampai kepada kita. Terkadang kita sibuk menghitung yang kurang dan kurang bersyukur terhadap apa yang ada.
Ketika Allah menguji kita dengan suatu permasalahan, dan ruhiyah kita sedang lesu, kita merasa menjadi orang yang paling sulit di dunia. Padahal ada sekian banyak masalah yang jauh lebih sulit, dan lebih kompleks daripada apa yang kita hadapi saat ini.
Garamnya yah memang cuma segitu aja, lautan nya yang harus diperluas...
"Upi mau apa?"
"Upi mau pikiran yang jernih, kalbu yang teduh, ruhiyah yang menggelora, dan hati yang seluas samudra"
"Amiin ya Allah"

Wednesday, May 02, 2007

masa siih ...

setelah untuk kesekian kali nya "terjegal" dari cita - cita untuk melanjutkan sekolah, masa sih harus nangis lagi ...

cape sih memang ... apa nyerah aja gitu yah ... lupakan semuanya ...hhmmhhh....