Daisypath Anniversary tickers

Tuesday, May 27, 2008

feelings

It's been a long time since I had those feelings. For the last few months, I've been able to manage my feelings. But now.. those feelings are coming again... Those thought begin to cross my mind again..

Sometimes I'm strong, sometimes I'm scared
Sometimes I'm greatfull, sometimes I'm sad
Sometimes I laugh, other times I cry ...
Sometimes I'm tough, other times I think I just can't take it any more ..

Tiang Keluarga

Tulisan ini saya copy dari friendsternya eming. Saya tidak ingat, sudah berapa kali tulisan ini saya baca. Dan setiap membacanya, saya selalu meneteskan air mata. Teringat betapa beratnya tugas dan tanggung jawab seorang istri. Betapa beratnya membangung keluarga yang islami.

Sengaja tulisan ini saya copy di sini, dengan niat untuk berbagi dan semoga memberikan pencerahan bagi yang membacanya.

Ketika menikah, banyak sekali orang yang mendo'akan, "Semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah, rahmah dan da'wah". Tapi baru setelah saya menikah, saya menyadari bahwa perwujudan do'a itu membutuhkan pengorbanan dan perjuangan yang sangat panjang.

Semoga Allah memberikan hidayah bagi yang menulis tulisan ini, bagi yang memberikan idenya, dan bagi yang membacanya.

----------------------------------------------------------------------------------
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Persoalan kita dalam rumah tangga berbeda dengan persoalan kita ditengah keluarga. Dalam keluarga, kita selalu diberi dan diberi.. Tapi dalam berumah tangga, maka kita yang harus memberi dan memberi.. Ada banyak pesan Rasulullah saw, mengenai wanita yang sholeh,salah satunya adalah wanita tiang negara. Dan itu benar adanya.. Bahwa istri sholehah adalah tiang rumah tangga, tiang keluarga, bahkan tiang negara. Dia yang membuat rumah dalam hati setiap anggota keluarga, rumah bagi setiap anak-anaknya, bahkan tanpa ada dia, tidak akan ada negara yang kuat kokoh dan aman..

Masya Allah.. Rasulullah begitu dalam menjelaskan fungsi dan kedudukan wanita. Bagaimana mungkin kita wanita mengecilkan fungsi itu. Memang suami pemimpin rumah, tapi sesungguhnya dengan kekuatan istri yang sholehah, suami lah yang banyak dipimpin. Dia hanya membuat keputusan, tapi yang menjadi dewan syuranya adalah istri. Jika istri tidak memiliki sesuatu yang bisa diberi, maka suami juga tidak akan menghormati dia, tidak akan meminta pendapat padanya, tidak akan mempercayainya.

Ada seorang teman memiliki suami pemarah. Masya Allah setiap suaminya marah, dia sabar dan tetap terus menasehati dengan kata2 dan sifat yang baik. Dia selalu yakin dia akan bisa menyelesaikan masalah rumah tangganya. Subhanallah.. bahkan orang tuanya tidak tahu bahwa suaminya begitu pemarah, begitu buruk akhlaknya, Dia tutup2i di depan mertua dan orang tua. Sampai sekian lama, ada ujian terhadap mereka, dan sungguh, akhirnya suaminya sangat menghormatinya, selalu meminta pendapat kepadanya, selalu mempercayainya.. Dia menang dalam menjadi tiang suaminya, maka dia menang menjadi tiang rumah tangganya..

Maka dari itu, rumah tangga itu adalah ibadah.. bukan diberi, tapi memberi, terus2n memberi.. maka Allah juga berikan pahala ratusan kali lipat untuk sholat orang yang sudah menikah, Allah juga berikan pahala untuk semua amalan ibadah ratusan kali lipat dari orang yang blm menikah. Karena rumah tangga itu kita harus terus memberi, dan khususnya perempuan, mereka harus menjadi tiang2.. jangan heran bagaimana seorang anak harus 3 kali lebih menghormati ibunya drpd bapaknya.. karena menjadi ibu itu tidak mudah, krn menjadi ibu itu butuh kekuatan yang mungkin 3 kali dari pada menjadi bapak.

Kita sebagai wanita harus bangun. suami harus diingatkan, dipimpin, dikuatkan, diluruskan, diayomi.. Hasil dari rumah tangga itu adalah hasil kerja bertahun2 merajut semuanya.. kita tidak akan pernah bahagia dalam rumah tangga, kalau kita hanya ingin merasakan hasil, bukan menikmati perjuangannya..untuk membangunnya, untuk menegakkannya.. Seperti dakwah yang kita rasakan bahagia, karena kita yakin pahala dari Allah walaupun mungkin kita belum atau tidak merasakan kejayaan islam sekarang. Dalam rumah tangga kita terus harus berjuang, dan menikmatinya, dan bahagia dengan perjuangan itu, bukan terus2an menjadi orang yang tidak mempunyai fungsi, tidak berdaya, tidak memberi..

Jika dalam keluarga kita, kita merasa nyaman, maka itu adalah hasil kerja keras orangtua kita,sehingga sekarang mungkin kita bisa mengerti bagaimana susahnya agar bisa memberikan hasil yang bisa dinikmati oleh anak2, dinikmati bahkan oleh tetangga.. yang merasakan hasil kerja keras sebuah rumah tangga.. Sekarang saatnya kitalah yang harus membangun itu semua..

Semua masalah rumah tangga itu tidak akan ada artinya ditangan seorang perempuan yang sholehah.. Dia akan selalu mencari jalan keluar, dan insya Allah dia akan selalu mendapatkan jalan keluar. karena Allah sendiri yang sudah menjamin, akan memberikan jalan keluar apalagi dalam masalah rumah tangga.. tapi itu semua tidak dapat diperoleh, kalau kita sendiri bukan orang yang mau berfungsi sebagai tiang penegak dalam rumah tangga.. Jangan kan masalah dengan mertua, masalah yang lebih berat saja insya Allah akan terlalui.

Semoga kita bukan hanya menjadi orang egois yang manja, yang penuntut, yang tidak berprestasi, tidak berfungsi, tidak memberi.. Sesungguhnya segala kekuatan hanya datang dari Allah... Allahu'alam

Wahai Rabb, sungguh kami sangat fakir. Bantu kami tuk membina rumah tangga ini agar bisa menjadi penopang untuk dakwah kami. Amin…

Tuesday, May 06, 2008

uang atau waktu

niat kerja buat cari uang atau cari waktu ??
niat kerja buat dapet uang atau buang waktu luang ??

pertanyaan yang aneh.... gimana jawabnya coba...