Daisypath Anniversary tickers

Tuesday, January 22, 2008

Wahai diri

Wahai diri, beistirahatlah sejenak dari semua jerih payah mu untuk memiliki anak. Entah berapa banyak uang yang telah dikeluarkan, energi yang dicurahkan, dan emosi yang terkuras selama ini ..

Beristirahatlah sejenak…

Buka kembali lembaran – lembaran motivasi mu untuk menjalani semua ini. Apa yang tertulis di dalam nya? Mengapa engkau begitu menggebu – gebu ingin memiliki keturunan? baca kembali rangkaian – rangkaian yang menjadi penyemangat mu selama ini. Apa yang dikatakannya?

Mungkin di lembaran itu tertulis betapa bahagiannya ketika akhirnya tanda positif tertanyang di alat test kehamilanmu. Akhirnya sesuatu yang diusahakan sekian lama tercapai juga.

Mungkin di lembaran itu tertulis betapa menyenangkannya ketika akhirnya bisa mengalami apa yang dialami oleh teman – temanmu sebelumnya. Akhirnya berhenti sudah pertanyaan banyak orang tentang kehamilanmu. Akhirnya tidak perlu lagi merasa tidak percaya diri, bersikap seolah – olah engkau adalah wanita yang tidak sempurna, wanita yang paling malang di dunia. Akhirnya tidak perlu lagi merasa iri terhadap orang – orang yang lebih dulu diberi kesempatan itu.

Mungkin di lembaran itu tergambar betapa menyenangkannya ketika hamil kemudian mendapatkan perhatian dari banyak orang. Dari sang suami tercinta, dari ibu dan bapak. Dimanja, diperhatikan, dijaga, dan dilimpahkan dengan kasih sayang jauh lebih banyak dari kasih sayang yang pernah dirasakan sebelumnya.

Mungkin di lembaran itu juga tergambar betapa menyenangkannya memiliki seorang anak yang lucu. Yang akan menghiasi hari – harimu. Memandangi perkembangannya hari demi hari. Melihat hal – hal baru yang dapat dilakukannya dari waktu ke waktu.

Wahai diri, apakah itu yang ada di lembaran – lembaran motivasimu? Jika memang itu, ambilah lembaran baru. Mari kita susun kembali, motivasimu menjalani semua ini. Simpan dulu lembaran – lembaran itu. Mari kita urutkan kembali prioritas dalam hidupmu.

Tuliskanlah di lembaran motivasi yang baru, bahwa motivasi mu menjalani semua ini adalah karena Allah. Dia-lah yang nomor satu. Jika kau tidak memasrahkan semua jerih payah mu untuk-Nya maka sia – sialah semua pengorbananmu.

Tuliskan dalam lembaran motivasi mu, bahwa karena Dia lah engkau menjalani semua ini. Karena Dia lah engkau begitu menggebu – gebu. Anak sholeh/sholehah adalah sesuatu yang akan kau persembahkan sebagai bekal akhiratmu untuk menghadap kepada-Nya kelak. Do’a anak sholeh/sholehah adalah penyelamat mu dari jeratan api neraka.

Dia –lah motivasi mu yang nomor satu. Karena tanpa bersandar kepada-Nya, berpegang kepada syari’at-Nya, maka anak tak lain hanyalah beban dunia, bahkan mungkin di akhirat kelak. Saat seorang anak hadir, mungkin kau merasa dia lah anugrah terindah di dunia. Saat dia kecil, hatimu begitu bahagia melihat perkembangannya. Tapi seorang anak tidak hanya menyenangkan saat dilihat, ada pula tingkah laku nya yang membuat kita kesal. Seorang anak tidak hanya penghias mata, ada pula sikap nya yang menguras air mata. Kelak ketika dia dewasa, logika dan naluri kemanusiaannya kadang bertentangan dengan idealisme yang ditanamkan orang tua nya.

Wahai diri, ingatlah bahwa hanya kepada Allah engkau bersandar, agar anak yang dikaruniakan menjadi anak yang menjadi kebanggaan mu di dunia dan dihadapan-Nya kelak.

Setelah itu, tempatkanlah dalam lembaran motivasi mu, Rasulullah sebagai alasan kedua dari semua usahamu. Tuliskanlah betapa Rasulullah Muhammad akan merasa sangat bangga, ketika engkau berkontribusi dalam menambah barisan mujahid/mujahidah pengikut risalah nya. Anak yang kelak akan kau hadirkan, akan menjadi penegak sunnah Rasulullah yang mulai, dan itu adalah bukti cinta mu pada nya.

Setelah Allah dan Rasul, barulah tempatkan suami mu tercinta dan kedua orang tua. Tempatkanlah suami mu sebelum dirimu. Karena pada nya kau tempatkan seluruh keta’atan mu setelah Allah dan Rasulmu. Sebuah kebanggan bagi suami mu ketika dia berkesempatan untuk menjadi seorang ayah. Menghadirkan seorang anak bagi nya, sama dengan menghadirkan sebuah kebanggan di hati nya. Dia memang tidak pernah menuntut hal itu, keshalihan nya membuat nya paham bahwa hanya Allah yang berkuasa menghadirkan seorang anak. Dia memang mencintai mu sepenuhnya. Ada atau tidak adanya seorang anak, tidak akan melunturkan rasa cintanya. Tapi bagaimanapun, jauh di lubuk hati nya, dia pun memiliki kerinduan yang tidak kalah besar nya dari kerinduan mu.

Barulah setelah itu, tempatkan semua impian – impian mu tadi. Tentang seorang anak sholeh/sholehah yang lucu, penghibur hati penghias mata. Tentang betapa indahnya menjadi seorang ibu. Tentang pahala jihad yang Allah janjikan untuk mu atas jerih payah mu dalam mengandung, melahirkan, dan membesarkan. Betapa indahnya impian itu. Tapi jangan kau lupa selipkan diantara impian – impian itu, sebuah rencana tentang bagaimana mewujudkannya.

urgently required...

Dibutuhkan Segera: Seorang Teman…

Lowongan yang aneh bukan ? Memang, entah kenapa akhir – akhir ini terasa sekali kehilangan peran seorang teman.

Kayanya temen – temen disekitar saya satu per satu mulai menghilang. Ada yang emang udah jarang banget ketemu, ada yang terpisah oleh jarak yang cukup jauh, walaupun bisa berkomunikasi tapi pasti ga seintens dulu, ada yang harus pindah ikut suami, ada juga yang menghilang dengan sendirinya dalam artian wujud nya ada tapi interaksi nya yang sudah sangat jarang (bahkan mungkin ga pernah).

Kangen sekali punya sosok temen yang bisa diajak ngobrol, cerita, mulai dari cerita yang ga penting sampe cerita yang menyangkut hidup dan mati (ciee…). Kangen juga sama acara makan bareng, belanja barang – barang yang ga perlu (ketawan deeh..), atau cuma sekedar jalan – jalan aja menghilangkan kebosanan.

Apalagi saya tipe orang yang susah sekali terbuka sama orang lain. Jadi kalau ada satu orang yang udah cukup dipercaya karena saya merasa nyaman di dekatnya, kemudian orang itu menghilang, biasanya susah sekali mencari penggantinya.

Suami ? Lain lah... Suami tercinta adalah pria biasa yang mungkin ga punya waktu untuk diajak ngobrol hal – hal yang menurut dia ga penting. Cinta, kasih sayang dan kesholehan nya tetap tidak mampu menampung sekitar 35 ribu kata yang saya ucapkan setiap hari. (Menurut buku Women are form Mars, Men are from Venus, kalo ga salah perempuan biasa mengucapkan sekitar 35 ribu kata per hari sedangkan laki – laki hanya 15 ribu kata per hari).

Suami dan teman, tetap memiliki tempat istimewa yang berbeda. Betapapun menyenangkannya menghabiskan waktu bersama suami tercinta, tetap saja ada Girl Talks, atau Girl Things yang ga bisa dikerjain bareng suami.

To all my best friends, miss u so much.. Miss u trully, madly, deeply..

Wednesday, January 16, 2008

One of My Inspiration

She has been my inspiration in writing. Her journey of life is one of my inspiration to see my life in a different point of view. I used to read her articles and books. Her first book that I read was Pagi ini Aku Cantik Sekali, and it was such an inspiring book.

Today, after quite a long time, I miss her writing. And I tried to trace her existence again. Finaly, after a few minutes of searching, my dearest friend, Mr. Google lead me to her multiply which consist of so many modest and inspiring article.

I suggest you to visit her and I guarantee that you’ll find the inspiration to see things in a different point of view. A better point of view…

Tuesday, January 15, 2008

Pilihan (Azimah Rahayu)

Hidup dengan permasalahannya bagaikan mendaki gunung terjal dan berliku. Dapat atau tidaknya kita menaklukkannya akan sangat tergantung pada paradigma dan pilihan sikap kita masing-masing. Apakah kita akan memilih menyerah bahkan sebelum mendaki, atau tetap mendaki beramai-ramai dan berhenti ketika telah menemukan tempat yang nyaman, atau tetap terus mendaki bersama segelintir orang dari puncak yang satu ke puncak yang lain. Dari gunung yang satu ke gunung berikutnya.
Surga dan kenikmatan hari akhir juga seperti gunung yang bertingkat-tingkat. Untuk mencapainya seperti mendaki gunung. Mungkin ada yang merasa cukup puas di kakinya saja, di lerengnya atau tetap berusaha sekuat daya dan kreatifitas untuk menggapai puncaknya.
Semuanya adalah pilihan. Dan setiap pilihan memiliki resiko dan hasilnya masing-masing. Tinggal seberapa besar kita memiliki nyali untuk memilih: Menjadi Quitters? (golongan yang cepat menyerah pada/menghindar dari tantangan?) Menjadi Campers? (Mendaki dan kemudian berhenti ketika merasa sudah cukup nyaman dengan sebuah situasi/ mencintai status quo) Atau mejadi Climbers? (Terus mendaki dan mendaki, hingga puncak pun terlalui.) Aku bertanya dalam hati: Yang manakah diriku?

pesan cinta

Keep fighting sayang … face it with smile and always remember that Allah will always be with those who give their heart for da’wah.. love you..

(Pesan cinta, dari seseorang yang istimewa. Semoga Allah merahmati pengirimnya)

Thursday, January 03, 2008

kontemplasi

Entah sudah berapa minggu, saya kesulitan untuk mengakses blogger.com. Mungkin ini peringatan dari Allah. Karena sudah terlalu banyak celotehan yang kurang bermanfaat di blog ini. Mungkin juga masa – masa terapi. Ketika banyak hal yang urung dituliskan karena blogger yang tidak bisa diakses, Allah mengingatkan saya bahwa tulisan – tulisan itu bukan sesuatu yang bernilai dan layak dibagi.

Ingin rasanya memenuhi blog ini dengan hikmah – hikmah sarat makna. Ingin rasanya menyejukan para pembaca dengan cerita - cerita yang datang dari hati. Ingin rasanya memberikan pencerahan lewat rangkaian kata yang terangkum dalam sebuah tulisan.

Ingin rasanya blog ini bisa seperti pena kecil helvy. Ingin juga rasanya blog ini bisa menyentuh seperti kesederhanaan yang ditampilkan disini. Ingin juga blog ini bisa memuat banyak wacana yang bisa membuka pikiran kita seperti ini.

Yaah.. mungkin butuh proses untuk bisa seperti itu. Karena saya masih harus banyak belajar untuk menuju ke arah sana.

Ya Allah...

Ya Allah..
Aku merindukan-Mu
Merindukan setiap sentuhan lembut – Mu di kalbu ku
Setiap belaian kasih sayang –Mu di jiwa ku

Ya Allah..
Semua kesibukan ini telah menenggelamkanku
Menggersangkan hatiku
Menjauhkan aku dari-Mu

Ya Allah..
Aku mohon pada-Mu
Jangan pernah pergi dariku
Jangan pernah menjauh dariku

Betapapun lelah, sakit dan perih
Aku akan terus mencoba
Untuk tetap bertahan di jalan-Mu

Betapapun rapuh kaki ini
Aku berjanji untuk terus melangkah
Betapapun sering aku terlupa, aku yakinAmpunan-Mu selalu terbuka