Daisypath Anniversary tickers

Thursday, March 21, 2013

surat untuk teteh

Ini adalah surat ‘perpisahan’ dari salah satu murid saya. Saya tuliskan di sini sebagai bentuk motivasi untuk diri sendiri, bahwa ada kenikmatan dalam lingkaran itu yang tidak bisa saya cari di tempat yang lain. Kenikmatan yang sulit untuk dilukiskan. Surat ini mungkin bisa memberikan ‘sedikit’ gambaran.
---------------------------------------------------------
Assalamu’alaikum teteh... :D

Teh, belum banyak yang saya tau tentang teteh. Yang saya tau teteh adalah seorang akhwat yang lembut, penyayang, sabar, santun, rapih, banyak pengetahuannya, sholehah, dan tegas dalam kelembutan ^__^

Rasanya.. masih baru-baru ini teteh jadi guru saya, sekarang udah harus berpisah lagi...

Rasanya.. masih ingin mengenal teteh..
Jarang hadir kurangi kesempatan saya untuk lebih mengenal teteh. Semoga kedepannya saya bisa jauh lebih mengenal teteh ya.. ^__^

Jazakillah teteh..
Selama ini uda mau sabar, mau berkorban untuk jadi guru kita. Guru saya. Meski banyak hal yang membuat teteh kesal, kecewa, atau bahkan terluka, tapi teteh tetap selalu jadi guru yang terbaik untuk kita.

Ukhibbuki fillah teteh...

---------------------------------------------------------
Subhanallah.. meleleh ga sih baca nya... :’(

Tuesday, March 19, 2013

Arti Sebuah Gelar

Pertanyaan yang menggelitik dalam pikiran saya saat ini, apa sebenarnya arti sebuah gelar? Apa agar setiap orang tahu bahwa kita telah mencapai suatu prestasi sehingga kita layak menyandang sebuah gelar? Apa untuk menghiasi daftar riwayat hidup kita bahwa kita pernah disemati gelar-gelar tertentu? Atau untuk menghiasi nama kita sehingga lebih enak didengar atau lebih keren terpampang? :D

Menurut saya sayang sekali kalau motivasi kita mencapai satu gelar itu adalah untuk mendapatkan penghormatan dari orang lain. Pengormatan itu memiliki tingkatan yang sangat relatif. Dalam sebuah keluarga dimana semua anak-anaknya menempuh jenjang pendidikan S3, gelar S1 mungkin bukan sesuatu yang istimewa. Untuk orang arab yang domisili nya relatif tidak jauh dari kota makah dan madinah, mungkin gelar ‘haji’ atau ‘hajjah’ sama sekali tidak istimewa. Untuk orang yang ‘mother language’ nya bahasa inggris, score TOEFL 620 pun tidak istimewa (mungkin... :D). Jadi sia-sialah jerih payah kita dalam mendapatkan sebuah gelar kemudian ternyata gelar itu tidak terlalu istimewa di mata orang lain.

Kalau gelar itu dicapai dalam rangka menghiasi daftar riwayat hidup kita, tentu lebih sayang lagi, karena manfaat dari daftar riwayat hidup lebih terbatas lagi. CV yang dihiasi berlembar-lembar prestasi dan gelar yang kita raih tidak menjamin kita hidup lebih bahagia dari orang lain.

Lebih sedih lagi kalau gelar itu dicapai dengan susah payah hanya sekedar untuk menghiasi nama kita. Karena tidak semua prestasi yang kita raih itu diiringi dengan gelar atau embel-embel yang menghiasi nama kita. Mungkin gelar ada keren seperti Prof. Dr. Nama saya, M.Sc., MS., MES, atau lebih keren lagi Prof. Dr(Hc)., H., Nama Saya, bla..bla..bla... Atau gelar non akademis misalnya Raden Bagus. Nama Saya. Atau Al Hafiz. Nama Saya, bla..bla..bla.. Tapi kan tidak ada gelar untuk orang yang paling rajin bangun pagi misalnya. Atau gelar untuk orang yang paling rajin membantu teman nya misalnya. Kalaupun mau, mungkin menjadi kurang lazim, contohnya Nama Saya Sang Ahli Bangun Pagi :D

Saya pernah  baca tentang kakek berusia 106 tahun yang akhirnya mendapatkan gelar diploma (gelar untuk lulusan SMA) dari Beverly High School, Amerika Serikat. Saya yakin kakek itu sekolah bukan untuk mendapatkan gelar. Untuk saya, gelar tentu bukan sekedar untuk kehormatan atau untuk menghiasi nama. Untuk saya, meraih suatu prestasi tertentu, baik itu bergelar maupun tidak, lebih kepada bentuk syukur saya kepada Allah karena telah diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi saya di bidang tertentu. Gelar juga lebih kepada kepuasan pribadi, untuk menunjukan kepada diri sendiri, ternyata saya bisa :)

Monday, March 18, 2013

Selesai Sudaaahh....

Alhamdulillah... hari ini resmi menutup rangkaian transkrip akademik saya dengan huruf A sebagai huruf terakhir yang dicantumkan di sana. Selesai sudah perjuangan selama 1.5 tahun berjibaku antara kerja dan kuliah.

Mulai saat ini tidak ada lagi episode terbengong-bengong atau terkantuk-kantuk di kelas. Tidak ada lagi episode begadang-begadang ngerjain tugas atau ngapalin buat ujian. Tidak ada lagi episode kerja kelompok yang diselingi dengan ngobrol dan ngemil, atau sebaliknya, ngemil dan ngobrol diselingi ngerjain tugas kelompok (abis  banyakan ngobrol ama ngemilnya he..he..). Belive it or not, kuliah itu bikin kangen ternyata....

Walaupun selama 1.5 taun ini badan berasa rontok, pikiran berasa ga karuan, kalau lagi di kantor mikirin kuliah, kalau lagi di kampus mikirin kerjaan kantor. Belum lagi penampilan yang sudah tak cantik lagi.. he..he.. tapi setelah itu semua selesai, ternyata kangen juga... :(

Jadi buat yang saat ini sedang berjibaku dengan bangku sekolah... nikmati sajaaaahhh... someday you’re gonna miss all that :D

Tuesday, March 12, 2013

Tameng

Kita tidak mungkin berharap agar semua orang memahami kita, mengerti apa yang kita harapkan, dan bersikap seperti apa yang kita mau. Tidak selamanya kita bisa melarang orang untuk bersikap atau berkata sesuatu yang akan menyakiti atau membuat kita sedih.

Jika semua kata dan sikap itu diibaratkan panah, maka yang harus kita lakukan adalah menciptakan tameng. Untuk mencegah panah itu agar tidak menusuk tubuh kita, menyayat hati kita.

It's easy to say, but not that easy to do..

Monday, March 11, 2013

Bahagia

Setiap orang pasti ingin bahagia. Definisi kebahagian untuk masing-masing orang berbeda. Ada yang luar biasa bahagianya bisa makan setiap hari, meskipun hanya satu kali. Ada yang harga satu porsi makanan yang dia makan mencapai ratusan ribu rupiah tapi masih belum merasa bahagia. 

Semakin tinggi ekspektasi seseorang dalam hidup, maka semakin tinggi standar kebahagiaan yang dia tetapkan. Semakin pandai seseorang dalam bersyukur terhadap apapun yang dia peroleh, maka semakin rendah standar kebahagiaannya, dan semakin mudah dia bahagia.. 

Ya Allah.. Aku ingin belajar merasa bahagia meski dengan sekedar menghirup udara segar di pagi hari...

Wednesday, March 06, 2013

Kesepian

Ada orang yang punya banyak contact di list BBM nya, yang selalu dikelilingi orang krn kecantikan dan kemewahan penampilannya, yang bisa jalan2 ke luar negri 4 sampai 5 kali dalam satu tahun.

Tapi....

Kalau kita melihat tatapannya, mendengar ceritanya, maka kita akan tau betapa kesepiannya dia ...

Kasian kan?

Halo blogspot....

Halo blogspot.... Long time no see...

Setelah hibernasi sejak 2009an, pindah ke MP, trus maen ke FB Notes, skrg hijrah lagi ke sini.

Ternyata udah keren yaaa.... ^__^

Te O Pe Be Ge Te deh google :p