Daisypath Anniversary tickers

Sunday, April 05, 2015

Tangis

Dan akhirnya, air mata itu tak terbendung lagi. Seperti banjir bandang yg datang tiba-tiba, air mata pun tumpah ruah semalaman.

Setelah sekian lama tidak menangis, entah kenapa rasa sedih itu tidak tertahan kan.

Saya tidak ingin mengeluh. Dan jelas, saya juga tidak boleh meratapi hidup. Karena Allah sdh melimpahkan banyak rezeki yang harus disyukuri. Tapi saya sedih, dan seolah tidak berdaya menahan rasa sedih itu.

Jadi... Saya hanya ingin menangis...

*hati boleh bersedih, mata boleh menangis, tapi lisan hanya boleh mengucapkan apa yg diridhai Allah (quote)

Thursday, January 08, 2015

Lingkaran Baru

Hari ini hari pertama bergabung dengan lingkaran baru. Setelah kurang lebih 4 tahun bersama lingkaran yang lama. 4 tahun merupakan salah satu lingkaran terlama dibandingkan lingkaran-lingkaran saya sebelumnya.
Walaupun tentu saja lingkaran terlama adalah lingkaran pertama yang saya kenal ketika masuk kuliah.

Di satu sisi, to be honest, aga sedikit lega juga bisa menemukan lingkaran baru. Lingkaran baru, orang-orang baru, gaya baru, harapan baru, mudah-mudahan semangat baru juga.

Tapi di sisi lain, aga2 tegang juga. Salah satu godaan setan adalah banyaknya praduga dan prasangka yang tentu saja belum tentu benar. Jangan-jangan nanti begini.. jangan-jangan nanti begitu.. dll.

Bismilllah.. dimana pun saya melingkar, semoga Allah tetap menguatkan hati ini dalam ikatan cinta dan ta'at kepada Nya.

"Ya muqallibal qulub tsabit qalbi ‘ala dinika wa tha’atika (Wahai Dzat yg membolak-balikan hati tetapkn hatiku dlm beribadah & keta’atan kpdMu)"

Monday, December 29, 2014

marriage is hard work

marriage is hard work

Itu ungkapan yang saya dengan dari salah satu acara di televisi. Dan tiba-tiba kalimat itu seolah menyentak saya. Mengingatkan betapa bertahan dan menjalani kehidupan pernikahan bukan suatu hal yang mudah.

So, marriage is hard work. We have to work hard in order to survive.

9 tahun menjalani kehidupan pernikahan, dengan segala macam ujian dan cobaannya, bohong kalau saya bilang semuanya indah. Pasti ada masa-masa dimana dada terasa begitu sesak, hati terasa begitu lelah, interaksi terasa begitu dingin dan hampa.

Pasti ada masa-masa sulitnya. Masa dimana kita harus bekerja keras, untuk bertahan, untuk menghadirkan kembali kehangatan itu, untuk mengingatkan kembali niat awal perjalanan ini, untuk mengingat kembali balasan dari Allah bagi dua orang yang mencitai karena Allah...

Marriage is hard work.. so hard...

Thursday, December 18, 2014

Ya Allah... Aku Iri

Ya Allah... aku iri
pada para wanita
yang telah Engkau beri karunia
utk mengandung buah hati di rahim nya

Ya Allah... aku iri
karena buah hati yg mereka kandung
kelak akan dilahirkan
dan krn proses kelahiran itu lah
Engkau janjikan mereka posisi sebagaimana posisinya para syuhada

Ya Allah... aku iri
karena buah hati yg mereka lahirkan
kelak akan menjadi ladang amal
untuk dibesarkan, menjadi generasi shalihah
yang akan membukakan pintu surga di akhirat nanti

Ya Allah... aku iri
Semoga rasa iri ini, membawa ku lebihndekat pada Mu
Semoga dgn rasa iri ini, akan membuahkan kesabaran
yang menjadi ladang amal utk diriku sendiri

Ya Allah... aku iri.....

Saturday, May 11, 2013

Salah jurusan

Bulan Februari tahun 2004, tercatat sebagai salah satu bulan bersejarah dalam kehidupan saya. Bulan dimana akhirnya saya bisa menyelesaikan kuliah S1 saya setelah melewati masa2 penuh perjuangan :p

Sempat kehilangan motivasi untuk kuliah, sempat menghilang dari bangku kuliah selama hampir satu bulan karena sakit, dan 'nyaris' turun angkatan karena banyak nya mata kuliah yang diulang. 

Dan di akhir perjalanan, 'terjebak' dengan dosen pembimbing yang tidak hafal nama saya, bahkan entah kenapa seperti yang menderita karena harus membimbing saya :))

Bulan Februari, sembilan tahun kemudian, 2013, kembali tercatat sebagai salah satu bulan bersejarah dalam hidup saya. Bulan dimana saya akhirnya juga bisa menyelesaikan kuliah S2 saya setelah melewati masa2 perjuangan. 

Selama kuliah S1, saya punya segudang amanah da'wah  yang cukup menyita waktu dan tenaga saya. Ketika kuliah S2, saya juga harus jungkir balik membagi waktu antara kuliah, kerja, keluarga dan juga dengan amanah da'wah lainnya. 

Tapi kuliah S2 sepertinya berbanding hampir 180 derajat dari kuliah S1. Selama S2, saya selalu exciting mengikuti setiap mata kuliah yang ada, sesulit apapun itu. Seletih apapun kondisi fisik saya, rasanya selalu ada motivasi lebih untuk berusaha mengerjakan tugas-tugas kuliah dengan hasil yang optimal dan right on time. 

Ketika S1, saya merupakan bagian dari lulusan 'sisa-sisa' perjuangan karena hampir 75% dari teman-teman satu angkatan sudah lulus duluan. Ketika kuliah S2, saya justru merupakan orang pertama yang lulus dari 45 orang mahasiswa dalam satu angkatan. Menutup cerita perjuangan kuliah saya di institut cap gajah dengan selembar ijazah bertuliskan predikat Cum Laude. 

Aneh kan?

Kalau suami saya bilang, itu artinya waktu S1 saya salah jurusan :p

Thursday, April 18, 2013

wanita paling berpengaruh

Siang tadi sempat baca majalah Insinyur yang nganggur di meja depan. Tadinya sih iseng2 aja ternyata rame dan akhirnya dibaca sampe abis. Tema nya adalah tentang gender dan teknologi. Seiring dengan moment peringatan hari kartini, majalah itu mengangkat topik tentang kiprah wanita khususnya di bidang teknik dan komputer. Bidang keahlian yang katanya paling minim wanitanya.

Salah satu rubrik di majalah itu mengulas tentang 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah forbes. Dari seratus wanita tersebut dipilih 10 orang wanita yang berkiprah di bidang teknik dan komputer. Diantaranya ada Meg Whitman dari Hewlett Packard, kemudian ada COO nya facebook, ada juga pejabat-pejabat tinggi Yahoo, Google, Wikimedia, dan produsen gadget HTC yang semuanya wanita.

Membaca majalah itu jadi terbersit motivasi, bahwa someday saya juga ingin menjadi salah satu wanita yang paling berpengaruh. Mungkin ga sedunia sih... kayanya jauh amat kalau sedunia. Tapi setidaknya wanita yang berpengaruh baik untuk lingkungan sekitar. Kalau sekarang alhamdulillah sudah jadi wanita yang berpengaruh di keluarga (mempengaruhi suami maksudnya..he..he..). Someday semoga bisa menjadi wanita yang berpengaruh untuk wilayah yang sedikit lebih luas. Aamiin.. :)

Thursday, April 11, 2013

Every achievement has its own story..

Bisa kuliah S2 mungkin biasa-biasa saja untuk sebagian besar orang. Tapi untuk saya, mendapatkan kesempatan untuk kuliah S2 kemudian menyelesaikannya dalam waktu yang relatif singkat, dan dianugerahi predikat cumlaude itu harus melalui perjuangan yang luar biasa.

Perjuangan diawali dengan pernah diterima sebagai mahasiswa Magister SBM tahun 2006, mendapatkan beasiswa tapi hanya 50% dari tuition fee. Biaya kuliah saat itu adalah 45 juta, artinya saya harus mencari biaya tambahan untuk kuliah sekitar 23 jutaan.

Kewajiban sebagai penerima beasiswa adalah bekerja untuk SBM baik sebagai asisten kuliah maupun asisten riset selama kurang lebih 20 jam per minggu. Kalau dalam satu minggu ada 5 hari kerja, per hari saya harus bekerja kurang lebih 4 jam. Ditambah dengan kuliah, per hari kira-kira 4 jam kuliah. Artinya dalam satu hari penuh saya bekerja dan kuliah  di SBM.

Di sisi lain, saya masih terikat kerja di kantor. Selain itu saya juga masih harus memikirkan darimana mencari sisa uang untuk membayar kuliah saya. Dulu sama sekali tidak terbayang darimana bisa mendapatkan uang 23 juta dalam waktu satu tahun.

Akhirnya dengan berat hati , saya mengundurkan diri. Hanya 1 hari menyandang status sebagai mahasiswa magister SBM kemudian saya mengundurkan diri. Sambil beruraian air mata, meninggalkan gedung SBM dan sama sekali tidak terpikir kapan akan ada kesempatan lain untuk bisa kuliah S2.

Itu cerita tujuh tahun yang lalu... :D

Insya Allah disambung dengan cerita perjuangan selanjutnya..