Hidup dengan permasalahannya bagaikan mendaki gunung terjal dan berliku. Dapat atau tidaknya kita menaklukkannya akan sangat tergantung pada paradigma dan pilihan sikap kita masing-masing. Apakah kita akan memilih menyerah bahkan sebelum mendaki, atau tetap mendaki beramai-ramai dan berhenti ketika telah menemukan tempat yang nyaman, atau tetap terus mendaki bersama segelintir orang dari puncak yang satu ke puncak yang lain. Dari gunung yang satu ke gunung berikutnya.
Surga dan kenikmatan hari akhir juga seperti gunung yang bertingkat-tingkat. Untuk mencapainya seperti mendaki gunung. Mungkin ada yang merasa cukup puas di kakinya saja, di lerengnya atau tetap berusaha sekuat daya dan kreatifitas untuk menggapai puncaknya.
Semuanya adalah pilihan. Dan setiap pilihan memiliki resiko dan hasilnya masing-masing. Tinggal seberapa besar kita memiliki nyali untuk memilih: Menjadi Quitters? (golongan yang cepat menyerah pada/menghindar dari tantangan?) Menjadi Campers? (Mendaki dan kemudian berhenti ketika merasa sudah cukup nyaman dengan sebuah situasi/ mencintai status quo) Atau mejadi Climbers? (Terus mendaki dan mendaki, hingga puncak pun terlalui.) Aku bertanya dalam hati: Yang manakah diriku?
0 comments:
Post a Comment