"Emang kalau udah sekolah mau ngapain ? Banyak loh, yang nerusin sekolah cuma karena menghindari status pengangguran ato cuma gaya aja bisa S2. Padahal mereka tidak punya visi ttg apa yang akan dilakukan dengan keilmuan yang sudah dimiliki nanti. Ujung - ujung nya yah cari kerja juga dan menempati posisi yang tidak lebih baik dari lulusan S1. Atau ada juga yang memulai bisnis dari nol dan ketinggalan start dari lulusan S1 yang sudah memulainya beberapa tahun yang lalu. Yah pokonya ngga banyak manfaatnya lah."
Di satu sisi, saya sama sekali tidak setuju dengan pendapat itu. Karena banyak orang yang meneruskan sekolah bahkan sampai ke jenjang yang paling tinggi dan mereka menjadi orang - orang yang sangat berperan dalam dunia nyata karena mereka kompeten di bidang keilmuannya.
Di sisi lain… pendapat itu membuat saya banyak berpikir tentang orientasi dan motivasi saya untuk sekolah. Juga visi tentang apa yang akan saya lakukan dengan keilmuan yang saya miliki nanti. Dan setelah melalui proses pemikiran yang cukup panjang, saya sampai pada kesimpulan bahwa … sayangnya … saya termasuk orang - orang yang tidak punya visi dan planning yang jelas dan kongkrit tentang apa yang akan dilakukan setelah lulus S2.
Bagaimana bisa saya bercita - cita besar untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk ummat, berperan di wilayah yang kekurangan pemain, kalau saya bahkan tidak tahu peran apa yang akan saya mainkan. Apa yang akan saya lakukan ? Saya tidak bisa berkata pada diri saya sendiri bahwa, "yang penting sekolah biar nanti bisa berbuat sesuatu. Apapun bentuknya."
Dan akhirnya, saya harus mengambil jalan lain. Jalan yang Insya Allah lebih bisa mengoptimalkan potensi yang saya miliki. Jalan yang mungkin untuk orang lain terlihat sebagai sebuah kemunduruan. Tapi untuk saya, tidak ada salahnya mengambila satu langkah ke belakang agar kita bisa berlari lebih cepat ke depan. Jalan yang lebih jelas arahnya untuk saya. Karena saya punya visi, saya punya misi dan planning yang relatif lebih kongkrit.
Yap, SUDAH DIPUTUSKAN. Saya tidak akan melanjutkan sekolah. Setidaknya, tidak untuk sekarang. Sedikit sedih memang, karena harus melepaskan impian yang dipelihara selama hampir satu setengah tahun dan berusaha diwujudkan. Tapi dalam hidup ini tidak selamanya kita bisa melakukan sesuatu yang kita inginkan, ada saat - saat dimana kita harus melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan walaupun bertentangan dengan keinginan kita pribadi.
Tapi tidak ada alasan untuk merasa ciut dan kecil. Karena saya masih bisa berkontribusi untuk ummat, bahkan mungkin lebih besar lagi kontribusinya karena saya memilih jalan yang ini. Saya masih bisa berperan di wilayah yang kekurangan pemain dan menjadi orang yang "luar biasa". Saya keluar sebagai pemenang…Insya Allah.
Bismillahi tawakkaltu laa hawla wa laa quwata illa billah…
"… Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." ( Q. S. 3:159)
Friday, February 25, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Subhanallaah, saya salut dgn jalan pemikirannya. Yg paling penting dan ini jg yg menjadi introspeksi diri saya selama ini setelah disini, adalah bahwa jgn sampai kita memutuskan sesuatu karena hawa nafsu kita belaka. Jazakillah, tulisan ini jg menjadi penguat bagi saya.
wassalam,
apri
Post a Comment