Dalam setiap amanah da'wah, apapun bentuknya, pasti ada masa - masa stagnan. Masa - masa ketika semua permasalahan mengepung dari segala arah, dan pintu - pintu menuju solusi belum terlihat, serta jalan yang dilalui rasanya tidak berujung.
Mungkin itu gambaran yang cukup mewakili kondisi yang saya rasakan sekarang terhadap salah satu amanah da'wah yang menjadi tanggung jawab saya. Terhitung lebih dari 4 tahun semenjak da'wah di tempat ini dimulai. Tapi sampai hari ini, kita seolah berjalan di tempat yang sama selama bertahun - tahun. Menyusuri jalan yang sama tanpa ada tanda - tanda bahwa jalan ini menuju ke arah kondisi yang lebih baik.
Kadang ada masa - masa ketika cahaya harapan mulai menghangatkan hati - hati kita. Membakar kembali semangat kita. Tapi seringkali cahaya itu hanya berlangsung untuk beberapa saat, dan selepasanya kita kembali berkutat dalam kegelapan yang sama. Bahkan terkadang lebih gelap dari kondisi sebelumnya.
Dan sekarang, tidak hanya saya, tapi juga hampir semua teman - teman seperjuangan yang sama - sama bertanggung jawab untuk amanah da'wah ini, berada pada titik terendah dari grafik optimisme yang kita miliki. Memikirkan tentang permasalahannya saja bahkan membuat ruang dalam hati kita menyempit. Hampir dalam setiap pertemuan - pertemuan kita, semua orang hanya duduk dan saling berpandangan dengan tatapan kosong. Sulit sekali untuk mengatakan "Kita bisa !!"
Tidak jarang suara - suara kecil dalam sudut hati kita mengatakan, "Sudah lah, lepaskan saja. Tidak ada jalan keluar." Suara - suara yang walaupun selama ini berusaha kita redam, tapi rasanya tak pernah bisa dihilangkan. Bahkan terkadang kesibukan kita dengan amanah da'wah yang lain menjadi legitimasi untuk usaha kita ketika kita melarikan diri dari amanah ini.
Bahwa da'wah tidak pernah dinilai dari hasil yang diperoleh, bahwa setiap amalan yang ikhlas akan mendapatkan balasan kebaikan berlipat ganda, bahwa setiap orang yang men-azzamkan diri untuk menempuh jalan yang sama dengan para Nabi akan menghadapi hal yang sama pula, semua itu memang menjadi inspirasi dan peneguh kesabaran serta usaha kita untuk tetap istiqomah.
Tapi, kegelapan yang tak berujung tak ayal lagi membuat langkah - langkah kaki ini terseok.
----------------------------------------------------------------------------
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
Yang memberatkan punggungmu?
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(Q. S. Alam Nasyrah 1-8)
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku," (Q.S. Thaha 25-28)
Dan orang-orang yang berjihad untuk ( mencari keridhaan ) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al Ankabut [29] : 69)
Ya Allah, tidak ada satu permasalahan pun di dunia ini yang tidak memiliki jalan keluar, kalau Engkau mau membukakannya. Tidak ada satu beban pun yang terasa berat, kalau Engkau mau meringkankannya. Tunjukanlah kepada kami jalan keluar yang terbaik yang telah Engkau rencanakan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment