"Kenapa ??"
Hampir semua orang berkomentar begitu setelah keputusan besar itu saya ambil. "Bukannya dulu upi udah mutusin untuk mundur ?" Hampir semua bereaksi keheranan. Kenapa akhirnya saya memutuskan untuk melangkah ke jalan yang dulu pernah saya putuskan untuk tidak dijalani. Walalhu'alam. Mungkin seharusnya tidak perlu bertanya kenapa. Karena saya sendiri tidak punya penjelasan yang bisa memuaskan semua orang.
Tidak ada orang yang tau apa yang akan dia hadapi di kehidupannya nanti. Tidak ada orang yang tau kemana Allah menggiring langkah - langkah nya. Kita hanya bisa berusaha, berikhtiar, dan berdo'a. Yang jelas keputusan ini diambil sudah dengan proses pemikiran yang cukup matang menurut saya. Dan tidak sekedar luapan emosi semata. Memang banyak yang harus dikorbankan, dan jalan menuju tercapainya apa yang diharapkan pun sudah pasti tidak akan semulus yang dibayangkan.
Tapi rasanya saya tidak akan bisa mema'afkan diri sendiri jika ikhtiar itu tidak disempurnakan. Saya tidak akan pernah tahu apakah saya sebenarnya mampu atau tidak, apakah sebenarnya Allah membukakan jalan menuju ke sana atau tidak, kecuali saya sudah mencoba. Jika memang yang Allah takdirkan lain, yah setidaknya saya sudah mencoba.
Sekarang pun rasanya kaki saya sudah mulai merasakan kerikil - kerikil yang tersebar di atas jalan menuju sesuatu yang saya usahakan. Tapi bukankah disitu letak kenikmatannya ? Kalau segala sesuatu nya mudah, bagaimana kita bisa merasakan kebahagian ketika datang pertolongan Allah?
Fa idzaa 'azzamta fa tawakkal 'alallahi
Tidak ada yang bisa merasakan manisnya buah kesabaran, sampai ia benar - benar yakin dan teguh di atas gapura kesabaran yang dibangunnya.
Hampir semua orang berkomentar begitu setelah keputusan besar itu saya ambil. "Bukannya dulu upi udah mutusin untuk mundur ?" Hampir semua bereaksi keheranan. Kenapa akhirnya saya memutuskan untuk melangkah ke jalan yang dulu pernah saya putuskan untuk tidak dijalani. Walalhu'alam. Mungkin seharusnya tidak perlu bertanya kenapa. Karena saya sendiri tidak punya penjelasan yang bisa memuaskan semua orang.
Tidak ada orang yang tau apa yang akan dia hadapi di kehidupannya nanti. Tidak ada orang yang tau kemana Allah menggiring langkah - langkah nya. Kita hanya bisa berusaha, berikhtiar, dan berdo'a. Yang jelas keputusan ini diambil sudah dengan proses pemikiran yang cukup matang menurut saya. Dan tidak sekedar luapan emosi semata. Memang banyak yang harus dikorbankan, dan jalan menuju tercapainya apa yang diharapkan pun sudah pasti tidak akan semulus yang dibayangkan.
Tapi rasanya saya tidak akan bisa mema'afkan diri sendiri jika ikhtiar itu tidak disempurnakan. Saya tidak akan pernah tahu apakah saya sebenarnya mampu atau tidak, apakah sebenarnya Allah membukakan jalan menuju ke sana atau tidak, kecuali saya sudah mencoba. Jika memang yang Allah takdirkan lain, yah setidaknya saya sudah mencoba.
Sekarang pun rasanya kaki saya sudah mulai merasakan kerikil - kerikil yang tersebar di atas jalan menuju sesuatu yang saya usahakan. Tapi bukankah disitu letak kenikmatannya ? Kalau segala sesuatu nya mudah, bagaimana kita bisa merasakan kebahagian ketika datang pertolongan Allah?
Fa idzaa 'azzamta fa tawakkal 'alallahi
Tidak ada yang bisa merasakan manisnya buah kesabaran, sampai ia benar - benar yakin dan teguh di atas gapura kesabaran yang dibangunnya.
~ Semoga Allah meneguhkan kesabaran ini dan meringankan langkah - langkah kaki ini~
3 comments:
teteh.....
(udah cuma itu doang, tapi jangan salah itu dalem ma'nanya :D)
I don't know much bout your decision, but I'm sure that it's made with a lot of consideration... Teteh, adikmu yang satu ini cuma bisa kirim do'a ya, semoga teteh selalu dimudahkan dalam memilih sesuatu yang diridhoi-Nya..
buat noey, rela, yentri : jazakumullah khairan katsira. ana uhibuki fillah ukhti ..
Post a Comment