Setiap orang sudah ditentukan jalannya. Rezeki, jodoh, usia, semua sudah ada yang menentukannya. Dan tidak ada yang bisa merubah skenario Sang Penguasa semesta.
Hanya Dia yang paling tau mana jalan yang terbaik. Karena tabir - tabir yang membatasi kemampuan manusia membuat kita tidak diberkahi hak prerogatif untuk menilai mana yang terbaik untuk kita.
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
[2:216] Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Setiap orang punya jalan nya masing - masing. Dan setiap orang hidup dengan mengikuti jalan-Nya yang sudah Dia tentukan. Khawatir, sedih, takut, marah, atau apapun ekspresi emosi kita tidak akan membuat segala seusuatu nya berjalan hanya selalu seiring dengan apa yang kita inginkan.
Hanya dengan percaya bahwa setiap orang sudah ada yang mentukan rezekinya dan bahwa sang penentu adalah yang maha tau akan semua yang terbaik untuk nya, hanya dengan itulah kita akan lebih lapang dalam menerima segala sesuatu nya.
Oleh - oleh pulang bareng dengan rela, Jum'at 7 Januari 2004. Jazakillah khair ya La..
Monday, January 10, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment