Sesungguhnya, bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya, bersama kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S 94; 5 dan 6)
Janji Allah itu pasti, Dia tidak akan pernah ingkar, dan tidak akan pernah dzhalim terhadap hambanya. Ketika Allah menjanjikan bahwa bersama kesulitan sesungguhnya ada kemudahan, maka itu pula lah yang terjadi pada diri saya saat ini.
Ada dua tafsir yang disampaikan oleh para mufasir mengenai kedua ayat tersebut. Yang pertama menyatakan bahwa setelah kesulitan, dan ujian yang Allah timpakan kepada hambanya, Allah telah menyiapkan kemudahan – kemudahan dan kesenangan – kesenangan sebagai balasan bagi orang – orang yang bersabar. Tafsir yang kedua menyatakan bahwa bersama kesulitan itu lah hadir pula kemudahan pada saat yang bersamaan. Kemudahan bisa datang dalam bentuk jalan keluar dari arah yang tidak disangka – sangka, atau bisa pula dalam bentuk kekuatan spiritual untuk menjalani kesulitan sehingga terasa lebih ringan daripada yang dibayangkan.
Apapun tafsirannya, yang jelas, janji Allah itu pasti. Saat ketika saya merasa masalah yang dihadapi begitu berat, dan sulit sekali ditangani, saat ketika dada terasa begitu sempit dan tidak ada ruang lagi untuk sebuah harapan, maka pada saat yang sama pertolongan Allah itu datang.
Pertolongan itu datang dalam wujud orang – orang yang dengan setia mendampingi, memotivasi dan menguatkan kesabaran. Pertolongan itu datang dalam wujud orang – orang yang memiliki begitu banyak cinta sehingga saya merasa kesedihan itu menjadi tidak ada artinya.
Masalah yang saya hadapi saat ini memang belum berakhir sampai disini. Tapi saya yakin, insya Allah saya mampu melalui nya. Dengan dukungan luar biasa dari orang – orang tercinta, dan janji pasti dari Allah bahwa ada kemudahan yang datang bersamanya. Dan saya juga merasa yakin, insya Allah hikmah dibalik semua ini akan membuat saya lebih dewasa, lebih tangguh dan .. stronger...
Seperti yang pernah diucapkan oleh Rasulullah, uswatun hasanah: ’Air mata boleh mengalir, hati boleh bersedih, tapi lisan hanya boleh mengucapkan apa yang Allah ridhai.’ Kalau lisan saja hanya boleh mengucapkan apa yang Allah ridhai, apalagi perbuatan ...
Janji Allah itu pasti, Dia tidak akan pernah ingkar, dan tidak akan pernah dzhalim terhadap hambanya. Ketika Allah menjanjikan bahwa bersama kesulitan sesungguhnya ada kemudahan, maka itu pula lah yang terjadi pada diri saya saat ini.
Ada dua tafsir yang disampaikan oleh para mufasir mengenai kedua ayat tersebut. Yang pertama menyatakan bahwa setelah kesulitan, dan ujian yang Allah timpakan kepada hambanya, Allah telah menyiapkan kemudahan – kemudahan dan kesenangan – kesenangan sebagai balasan bagi orang – orang yang bersabar. Tafsir yang kedua menyatakan bahwa bersama kesulitan itu lah hadir pula kemudahan pada saat yang bersamaan. Kemudahan bisa datang dalam bentuk jalan keluar dari arah yang tidak disangka – sangka, atau bisa pula dalam bentuk kekuatan spiritual untuk menjalani kesulitan sehingga terasa lebih ringan daripada yang dibayangkan.
Apapun tafsirannya, yang jelas, janji Allah itu pasti. Saat ketika saya merasa masalah yang dihadapi begitu berat, dan sulit sekali ditangani, saat ketika dada terasa begitu sempit dan tidak ada ruang lagi untuk sebuah harapan, maka pada saat yang sama pertolongan Allah itu datang.
Pertolongan itu datang dalam wujud orang – orang yang dengan setia mendampingi, memotivasi dan menguatkan kesabaran. Pertolongan itu datang dalam wujud orang – orang yang memiliki begitu banyak cinta sehingga saya merasa kesedihan itu menjadi tidak ada artinya.
Masalah yang saya hadapi saat ini memang belum berakhir sampai disini. Tapi saya yakin, insya Allah saya mampu melalui nya. Dengan dukungan luar biasa dari orang – orang tercinta, dan janji pasti dari Allah bahwa ada kemudahan yang datang bersamanya. Dan saya juga merasa yakin, insya Allah hikmah dibalik semua ini akan membuat saya lebih dewasa, lebih tangguh dan .. stronger...
Seperti yang pernah diucapkan oleh Rasulullah, uswatun hasanah: ’Air mata boleh mengalir, hati boleh bersedih, tapi lisan hanya boleh mengucapkan apa yang Allah ridhai.’ Kalau lisan saja hanya boleh mengucapkan apa yang Allah ridhai, apalagi perbuatan ...
0 comments:
Post a Comment