Daisypath Anniversary tickers

Monday, February 09, 2009

Mahasiswa ITB Meninggal dlm Kegiatan Ospek

Mahasiswa ITB yang Meninggal dari Jurusan Geodesi Angkatan 2007
Senin, 09 Februari 2009 | 12:28 WIB


TEMPO Interaktif, Bandung: Mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang meninggal berasal dari jurusan Geodesi angkatan 2007. Ia, Wiyanto Wisnugroho, 22 tahun, sedang mengikuti kegiatan pelantikan Ikatan Mahasiswa Geodesi di Pagerwangi, Lembang, Bandung, pada Minggu (8/2) dini hari.

Laporan sebelumnya menyatakan mahasiswa itu bernama Dwi Yanto dan sedang mengikuti program semacam ploncoan yang sekarang lebih lazim disebut Ospek.

Kabar meninggalkan mahasiwa dalam acara ini muncul sejak Minggu (8/2) malam. Beberapa aktivis Himpunan Mahasiswa Geodesi hanya membenarkan adanya peristiwa itu, namun menolak merinci kronologi dan menyebut penyebab kematian Wiyanto.


Menurut Kepala Kepolisian Resor Cimahi, Ajun Komisari Besar Purwolelono, kegiatan mahasiswa tersebut ilegal karena tidak meminta izin pihaknya, meski para mahasiswa itu meminta izin ke Kepala Desa Pagerwangi untuk kegiatan Sabtu-Minggu itu.

(end of quote)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Penyebab kematian mahasiswa tersebut memang masih dalam penyelidikan. Kejelasan apakah terdapat penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut juga masih dalam penyelidikan. Namun terlepas dari itu, kegiatan ospek kembali menuai kontroversi dari masyarakat.

Jadi, perlu atau tidak perlu ada kegiatan pengenalan kampus seperti ini ?

1 comments:

Anonymous said...

ATAS NAMA PENDIDIKAN

Putih kapas dapat dilihat, putih hati berkeadaan. Demikianlah keadaanku kini, terbujur kaku di pusaran pembaringan dengan taburan do’a di atasnya. Ya.. memang… aku telah mati!! aku harap… Janganlah engkau terkejut karenanya… aku adalah mayat korban kekerasan atas nama pendidikan.

Tahun 2008… aku putuskan untuk memulai perjalanan panjangku. Teknik Geodesi ITB menjadi pijakan utamaku. ITB.. salah satu Universitas besar… Impianku, ku mulai dari sana.

Berjuta harapan dan terpaung jelas di kampus itu, menjadi orang besar di Indonesia… Menjadi orang berguna. Tujuanku satu, dapat mengarungi maghligai bahagia di masa mendatang.

Setelah beberapa lama…

Rencana tinggalah rencana. Semua sia-sia belaka… Kala ku tahu kekerasan menjadi legalitas disana. Dengan sangat terpaksa, satu persatu mimpi indahku terpaksa ku tanggalkan. Mimpiku membuatku terluka. Mimpiku membuat aku menderita. Aku kecewa… kecewa… sungguh kecewa…

Di ITB, aku hanyalah sansak hidup yang berada dalam arena tinju pendidikan Universitas. Mereka bebas menamparku, meraka bebas menginjakku, mereka bebas memukulku, mereka meludahiku… mereka bebas melakukan kekerasan… semua demi nama pendidikan…

Feb 2009… dengan berat hati, aku mengakhiri perjalananku. Ku tutup mataku… Ku hembuskan nafas terakhirku… Karena pendidikan mengajarkan kekarasan.

sumber:http://www.asyiknyaduniakita.blogspot.com/