Daisypath Anniversary tickers

Wednesday, June 11, 2008

cemburu

Dulu sebelum menikah, banyak teman - teman yang bercerita betapa mereka merasa cemburu terhadap pacar, atau pasangan mereka masing - masing. Cemburu itu bisa karena sang pasangan bergaul terlalu dekat dengan lawan jenis yang lain. Atau karena sering berduaan walaupun katanya hanya teman. Atau ada juga yang cemburu karena pasangannya sering sekali sms-an atau telfon-an dengan teman wanitanya yang lain.

Saya sempat berpikir, kalau saya menikah, saya ingin menikah dengan seorang pria yang terjaga dan menjaga dirinya dari hal - hal seperti itu. Dengan begitu saya tidak perlu dihinggapi perasaan cemburu. Walaupun sebenarnya saat itu saya belum tahu persis bagaimana rasanya cemburu. Karena belum pernah punya “pasangan” sebelumnya.

Setelah menikah, Alhamdulillah Allah pertemukan saya dengan seorang pria yang insya Allah terjaga. Jangankan berduaan dengan wanita lain, berbicara di depan umum saja jaraknya tidak lebih dekat dari satu meter. Alhamdulillah juga tidak perlu khawatir suami saya akan bergaul terlalu mesra apalagi pake acara tepuk – tepukan atau senggol – senggolan segala dengan wanita lain.

Tapi, terlepas dari itu semua, ternyata rasa cemburu itu tetap ada. Entah dari mana jalannya, tapi rasa itu hadir juga akhirnya. Awalnya saya butuh waktu beberapa lama untuk memahami apa yang saya rasakan. Sampai akhirnya saya sampai pada kesimpulan, mungkin ini yang dinamakan cemburu. Dan sampai saat ini, masih sedang belajar juga bagaimana seharusnya saya mengatasi rasa cemburu itu.

Apa harus disikapi dengan cemberut kah.. atau berdialog kah.. atau tersenyum kah.. saya masih belum tahu. Karena saya sendiri masih sedang belajar.

Yang jelas, saya berusaha mensyukuri hadirnya rasa itu. Walaupun terasa kurang menyenangkan, tapi setidaknya saya bisa bersyukur karena rasa itu menandakan perasaan cinta dan sayang terhadap karunia indah yang Allah berikan.

0 comments: