Daisypath Anniversary tickers

Friday, December 01, 2006

Insensitif by Accident

Pasti pernah denger married by accident kan ? Nah yang ini beda lagi, yang ini ketidaksengajaan yang membuat kita menjadi orang yang tidak sensitif. Setelah dipelajari dan diteliti, kayanya hampir semua orang pernah menjadi orang yang tidak sensitif/peka. Dan ada 3 tipe kenapa orang bisa menjadi insensitif atau tidak peka terhadap kondisi orang lain disekitarnya.

Tipe 1

Orang yang memang benar – benar tidak bermaksud untuk menjadi insensitif, tapi secara tidak sengaja menyinggung perasaan orang lain. Contoh, ini contoh yang paling sering saya temui. Seorang perempuan (misal si A) menceritakan tentang kondisi atau kejadian – kejadian yang dia alami bersama suaminya. Dan dia menceritakannya di hadapan teman perempuannya yang lain (misal si B) yang belum juga menikah walaupun usia sudah sangat cukup. Si A sebenarnya sama sekali tidak bermaksud untuk insensitif atau tidak peka terhadap kondisi si B yang sedang “menanti”, dengan menceritakan cerita – cerita tentang suaminya. Tapi itu hal hampir tidak bisa dihindari, karena sehari – hari si A memang hidup bersama suaminya,dan kejadian apapun yang dia alami hampir pasti berhubungan dengan suaminya. Oleh karena itu, walaupun si A sebenarnya hanya sekedar menceritakan kejadian yang dia alami tanpa bermaksud menyinggung soal pasangan hidup, tapi tanpa sengaja dia tetap menyebut – nyebut suaminya dihadapan si B.

Tipe 2

Orang yang sebenarnya tidak bermaksud untuk menjadi insensitif, tapi kondisi atau situasi yang sedang dialaminya terkadang membuat dia menjadi tidak peka terhadap kondisi orang lain di sekitarnya. Contoh, ini contoh yang paling sering saya alami. Seorang perempuan (misal si A) dia baru saja dinyatakan positif hamil oleh dokter. Dan sangking gembiranya dia dengan kondisinya, seluruh pikirannya terkonsentrasi pada hal itu. Sehingga apa yang dibicarakannya sehari – hari pun tidak jauh dari topik itu, karena hanya itu yang ada dalam pikirannya. Dan sangking gembiranya pula dia terus menerus menceritakan seputar kehamilannya pada teman nya (misal si B). Padahal si B ini adalah seorang istri yang sudah cukup lama menikah tapi belum juga dikaruniai seorang anak. Si A mungkin tidak bermaksud untuk insensitif dengan terus menceritakan kehamilannya pada si B, tapi karena hampir seluruh pikirannya terkonsentrasi pada hal itu, dan semua lintasan dalam kepalanya selalu tentang hal itu, maka yang keluar dan menjadi bahan perbincangannya dengan si B yah hanya seputar itu. Dan dia lupa bahwa somehow, semua yang dia ceritakan seputar kehamilannya telah sedikit menyinggung perasaan si B.

Tipe 3
Orang yang memang benar – benar tidak sensitif, dan tidak peka terhadap kondisi orang lain. Yang dia pikirkan hanya dirinya sendiri, apa yang dia alami, apa yang dia rasakan tanpa pernah memikirkan orang lain yang ada di sekitarnya. Ini yang ga bener. Udah ga usah dibahas deh.

0 comments: