Daisypath Anniversary tickers

Tuesday, March 19, 2013

Arti Sebuah Gelar

Pertanyaan yang menggelitik dalam pikiran saya saat ini, apa sebenarnya arti sebuah gelar? Apa agar setiap orang tahu bahwa kita telah mencapai suatu prestasi sehingga kita layak menyandang sebuah gelar? Apa untuk menghiasi daftar riwayat hidup kita bahwa kita pernah disemati gelar-gelar tertentu? Atau untuk menghiasi nama kita sehingga lebih enak didengar atau lebih keren terpampang? :D

Menurut saya sayang sekali kalau motivasi kita mencapai satu gelar itu adalah untuk mendapatkan penghormatan dari orang lain. Pengormatan itu memiliki tingkatan yang sangat relatif. Dalam sebuah keluarga dimana semua anak-anaknya menempuh jenjang pendidikan S3, gelar S1 mungkin bukan sesuatu yang istimewa. Untuk orang arab yang domisili nya relatif tidak jauh dari kota makah dan madinah, mungkin gelar ‘haji’ atau ‘hajjah’ sama sekali tidak istimewa. Untuk orang yang ‘mother language’ nya bahasa inggris, score TOEFL 620 pun tidak istimewa (mungkin... :D). Jadi sia-sialah jerih payah kita dalam mendapatkan sebuah gelar kemudian ternyata gelar itu tidak terlalu istimewa di mata orang lain.

Kalau gelar itu dicapai dalam rangka menghiasi daftar riwayat hidup kita, tentu lebih sayang lagi, karena manfaat dari daftar riwayat hidup lebih terbatas lagi. CV yang dihiasi berlembar-lembar prestasi dan gelar yang kita raih tidak menjamin kita hidup lebih bahagia dari orang lain.

Lebih sedih lagi kalau gelar itu dicapai dengan susah payah hanya sekedar untuk menghiasi nama kita. Karena tidak semua prestasi yang kita raih itu diiringi dengan gelar atau embel-embel yang menghiasi nama kita. Mungkin gelar ada keren seperti Prof. Dr. Nama saya, M.Sc., MS., MES, atau lebih keren lagi Prof. Dr(Hc)., H., Nama Saya, bla..bla..bla... Atau gelar non akademis misalnya Raden Bagus. Nama Saya. Atau Al Hafiz. Nama Saya, bla..bla..bla.. Tapi kan tidak ada gelar untuk orang yang paling rajin bangun pagi misalnya. Atau gelar untuk orang yang paling rajin membantu teman nya misalnya. Kalaupun mau, mungkin menjadi kurang lazim, contohnya Nama Saya Sang Ahli Bangun Pagi :D

Saya pernah  baca tentang kakek berusia 106 tahun yang akhirnya mendapatkan gelar diploma (gelar untuk lulusan SMA) dari Beverly High School, Amerika Serikat. Saya yakin kakek itu sekolah bukan untuk mendapatkan gelar. Untuk saya, gelar tentu bukan sekedar untuk kehormatan atau untuk menghiasi nama. Untuk saya, meraih suatu prestasi tertentu, baik itu bergelar maupun tidak, lebih kepada bentuk syukur saya kepada Allah karena telah diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi saya di bidang tertentu. Gelar juga lebih kepada kepuasan pribadi, untuk menunjukan kepada diri sendiri, ternyata saya bisa :)

0 comments: