Daisypath Anniversary tickers

Thursday, August 07, 2008

yang terbaik

“Aduh teh, gimana yaah… dari kemarin – kemarin udah takut banget krn udah telat dua minggu, eh ternyata bener.. positif… gimana yaah… “

Wajah nya merah, tampak sangat jelas kekhawatiran bahkan kesedihan dari raut mukanya. Ekspresi yang sangat tidak biasa yang saya lihat dari perempuan yang mengetahui bahwa dirinya sedang hamil.

Usianya hanya beberapa bulan lebih muda dari saya, tapi dia sudah memiliki dua orang anak. Saya bisa memahami kekhawatirannya. Anak – anaknya masih kecil. Yang nomer dua bahkan beberapa bulan yang lalu sempat divonis gizi buruk oleh dokter karena pertumbuhannya yang kurang normal. Suaminya adalah pekerja di pabrik. Dia dan keluarganya tinggal di rumah kontrakan yang hanya terdiri dari satu kamar dan satu ruangan. Kalau dilihat dari segi ekonomi, mungkin wajar ketika dia merasa belum siap untuk hamil lagi anak ketiga.

Sempat terbersit pertanyaan, kenapa dia… kenapa bukan ribuan wanita lain yang sedang menanti. Kenapa justru orang yang merasa tidak siap untuk hamil kemudian Allah karuniakan janin di rahimnya.

Kita memang tidak bisa memilih ujian apa yang Allah timpakan untuk kita. Sebuah kondisi bisa jadi baik menurut kita tapi belum tentu menurut Allah. Begitu juga sebaliknya, bisa jadi buruk menurut kita, tapi baik menurut Allah.

Keterbatasan kapasitas otak kita seringkali tidak mampu menjangkau kompleksitas scenario kehidupan yang Allah tuliskan untuk kita. Seringkali terbersit pertanyaan dalam hati kita, kenapa begini, kenapa tidak begitu, kenapa seperti ini, kenapa harus saya, kenapa harus begini jalannya, dan pertanyaan – pertanyaan lain yang serupa.

Mau tidak mau jawabannya harus dikembalikan kepada keimanan kita kepada Allah. Keyakinan kita bahwa Allah tahu yang terbaik untuk kita.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S 2;216)

0 comments: